Mengenali Gejala Skizofrenia ( Gangguan Kejiwaan )
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Gejala dan tanda skizofrenia pada umumnya dibagi menjadi dua kategori: gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif bukan berarti baik, tetapi gejala yang mencerminkan kelebihan dari fungsi normal. Sebaliknya, gejala negatif adalah gejala yang mengacu pada berkurangnya fungsi normal.
Gejala positif
Gejala positif yang paling umum dari skizofrenia adalah psikosis, yaitu kehilangan kemampuan untuk mengenali realitas atau berhubungan dengan orang lain dan penderita biasanya berperilaku dengan cara yang tidak tepat dan aneh. Penderita psikosis mengalami pengalaman inderawi yang sebenarnya tidak ada (halusinasi) atau menginterpretasikan dunia secara berbeda dari kenyataannya (delusi). Keduanya dapat hadir sendiri-sendiri atau bersamaan.
Orang-orang yang mengalami psikosis sering kesulitan untuk mengawal pikiran dan percakapan. Beberapa orang merasa sulit untuk berkonsentrasi dan melantur dari satu gagasan ke gagasan lain. Pikiran dan bicara mereka campur aduk atau membingungkan. Mereka sering menghentikan kalimat di tengah-tengah atau mengucapkan kata-kata tanpa arti (meracau), sehingga menyulitkan percakapan dengan orang lain.
Psikosis juga dapat ditandai oleh perilaku yang tidak teratur dan tak terduga, dengan penampilan atau pakaian yang terlihat aneh bagi orang lain. Perilaku yang tidak teratur mungkin ditunjukkan dalam beberapa cara, mulai dari kekonyolan seperti anak kecil sampai berteriak-teriak atau mencaci-maki tanpa alasan.
Anda dapat membandingkan psikosis dengan demam. Seperti halnya demam, psikosis dapat hadir pada berbagai kondisi dan menjadi bagian dari berbagai penyakit mental. Keparahan psikosis bervariasi antar penderita. Dalam beberapa kasus, ciri psikosis terdapat pada semua aspek perilaku dan berpikir, dalam kasus lain, pengaruhnya lebih terbatas dan penderita masih dapat melakukan kegiatan seperti bekerja, bersekolah, berbelanja, dll.
Penderita skizofrenia juga mungkin menunjukkan gangguan katatonik (katatonia). Misalnya, mereka berdiri terpaku dalam posisi tertentu untuk waktu yang sangat lama, berjalan pada jari kaki, atau mengangkat alis sepanjang waktu. Gejala ini lebih umum pada skizofrenia yang telah berlangsung lama (kronis).
Gejala negatif
Gejala negatif dapat muncul dengan atau tanpa gejala positif, yang mencakup kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, penurunan energi, penurunan inisiatif, emosi datar, berkurangnya kemampuan untuk merencanakan atau melakukan kegiatan, mengabaikan kebersihan pribadi, penarikan diri dari masyarakat dan kehilangan motivasi. Gejala-gejala ini sering menimbulkan stigma karena keliru ditafsirkan sebagai ekspresi kelemahan atau kemalasan.
Banyak penderita skizofrenia memiliki keterampilan sosial yang buruk, antara lain karena gejala negatif ini, sehingga membuat mereka terisolasi secara sosial.
Kapan Anda harus menemui dokter
Jika Anda merasa tidak dapat memercayai indera Anda, misalnya mendengar suara-suara atau merasa selalu dianiaya atau difitnah, Anda harus berkonsultasi dengan psikiater (ahli kedokteran jiwa).
Seringkali, pasien didorong oleh kerabatnya untuk mencari bantuan. Beberapa orang mencari bantuan segera setelah mengalami gejala awal, yang lain terlambat melakukannya, ketika gejala sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Jika Anda terlambat pergi ke dokter, gejala akan terus memburuk dan penyakit mungkin tidak lagi dapat disembuhkan. Anda tidak perlu terisolasi secara sosial dan kehilangan pekerjaan terlebih dahulu sebelum mencari bantuan medis.
Gejala dan tanda skizofrenia pada umumnya dibagi menjadi dua kategori: gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif bukan berarti baik, tetapi gejala yang mencerminkan kelebihan dari fungsi normal. Sebaliknya, gejala negatif adalah gejala yang mengacu pada berkurangnya fungsi normal.
Gejala positif
Gejala positif yang paling umum dari skizofrenia adalah psikosis, yaitu kehilangan kemampuan untuk mengenali realitas atau berhubungan dengan orang lain dan penderita biasanya berperilaku dengan cara yang tidak tepat dan aneh. Penderita psikosis mengalami pengalaman inderawi yang sebenarnya tidak ada (halusinasi) atau menginterpretasikan dunia secara berbeda dari kenyataannya (delusi). Keduanya dapat hadir sendiri-sendiri atau bersamaan.
Orang-orang yang mengalami psikosis sering kesulitan untuk mengawal pikiran dan percakapan. Beberapa orang merasa sulit untuk berkonsentrasi dan melantur dari satu gagasan ke gagasan lain. Pikiran dan bicara mereka campur aduk atau membingungkan. Mereka sering menghentikan kalimat di tengah-tengah atau mengucapkan kata-kata tanpa arti (meracau), sehingga menyulitkan percakapan dengan orang lain.
Psikosis juga dapat ditandai oleh perilaku yang tidak teratur dan tak terduga, dengan penampilan atau pakaian yang terlihat aneh bagi orang lain. Perilaku yang tidak teratur mungkin ditunjukkan dalam beberapa cara, mulai dari kekonyolan seperti anak kecil sampai berteriak-teriak atau mencaci-maki tanpa alasan.
Anda dapat membandingkan psikosis dengan demam. Seperti halnya demam, psikosis dapat hadir pada berbagai kondisi dan menjadi bagian dari berbagai penyakit mental. Keparahan psikosis bervariasi antar penderita. Dalam beberapa kasus, ciri psikosis terdapat pada semua aspek perilaku dan berpikir, dalam kasus lain, pengaruhnya lebih terbatas dan penderita masih dapat melakukan kegiatan seperti bekerja, bersekolah, berbelanja, dll.
Penderita skizofrenia juga mungkin menunjukkan gangguan katatonik (katatonia). Misalnya, mereka berdiri terpaku dalam posisi tertentu untuk waktu yang sangat lama, berjalan pada jari kaki, atau mengangkat alis sepanjang waktu. Gejala ini lebih umum pada skizofrenia yang telah berlangsung lama (kronis).
Gejala negatif
Gejala negatif dapat muncul dengan atau tanpa gejala positif, yang mencakup kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, penurunan energi, penurunan inisiatif, emosi datar, berkurangnya kemampuan untuk merencanakan atau melakukan kegiatan, mengabaikan kebersihan pribadi, penarikan diri dari masyarakat dan kehilangan motivasi. Gejala-gejala ini sering menimbulkan stigma karena keliru ditafsirkan sebagai ekspresi kelemahan atau kemalasan.
Banyak penderita skizofrenia memiliki keterampilan sosial yang buruk, antara lain karena gejala negatif ini, sehingga membuat mereka terisolasi secara sosial.
Kapan Anda harus menemui dokter
Jika Anda merasa tidak dapat memercayai indera Anda, misalnya mendengar suara-suara atau merasa selalu dianiaya atau difitnah, Anda harus berkonsultasi dengan psikiater (ahli kedokteran jiwa).
Seringkali, pasien didorong oleh kerabatnya untuk mencari bantuan. Beberapa orang mencari bantuan segera setelah mengalami gejala awal, yang lain terlambat melakukannya, ketika gejala sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Jika Anda terlambat pergi ke dokter, gejala akan terus memburuk dan penyakit mungkin tidak lagi dapat disembuhkan. Anda tidak perlu terisolasi secara sosial dan kehilangan pekerjaan terlebih dahulu sebelum mencari bantuan medis.
0 Response to "Mengenali Gejala Skizofrenia ( Gangguan Kejiwaan )"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...