Kerasnya Keikhlasan Saat Bersedekah
“Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya, kamu mendamaikan di antara dua orang adalah sedekah, kamu membantu seseorang untuk menaikkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya di atasnya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju shalat adalah sedekah, dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menjelang pemilihan umum, kerap terjadi perselisihan di sana-sini. Bahkan, ada yang saling mengancam dan bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap sesama. Kenyataan ini menunjukkan adanya ketidak-istiqamahan dalam berbuat kebaikan. Maksudnya, di satu sisi berharap meraih perbaikan dengan menata masyarakat melalui pemilihan umum, tetapi di sisi lain melakukannya dengan keburukan. Padahal orang-orang beriman dikenal berhati teduh dan lapang, sehingga tak pantas ikut menjerumuskan diri ke dalam ketidakbaikan, apalagi pada saat yang sama ada kesempatan untuk meraih pahala sedekah.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, mendamaikan orang-orang yang bertikai menghasilkan pahala sedekah. Harus diakui memang, di saat orang-orang sedang terjerumus dalam pertikaian, mendamaikannya bukanlah perkara yang mudah. Namun sebenarnya, orang-orang beriman tak boleh berputus asa dalam berikhtiar untuk itu, yang kalau berhasil atau tidak, akan memperoleh pahalanya. Niat untuk mendamaikan saja sudah mendapatkan pahala, apalagi telah ikut mewujudkannya dalam perbuatan.
Lebih-lebih bila berhasil melaksanakan pemilihan umum yang damai, banyak harta dan jiwa dari hamba-hamba Allah menjadi terselamatkan. Sungguh beruntung orang-orang yang ikut serta dalam proses menyelamatkan tersebut, karena pahala yang diperoleh tak terhitung jumlahnya.
Menjelang pemilihan umum, kerap terjadi perselisihan di sana-sini. Bahkan, ada yang saling mengancam dan bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap sesama. Kenyataan ini menunjukkan adanya ketidak-istiqamahan dalam berbuat kebaikan. Maksudnya, di satu sisi berharap meraih perbaikan dengan menata masyarakat melalui pemilihan umum, tetapi di sisi lain melakukannya dengan keburukan. Padahal orang-orang beriman dikenal berhati teduh dan lapang, sehingga tak pantas ikut menjerumuskan diri ke dalam ketidakbaikan, apalagi pada saat yang sama ada kesempatan untuk meraih pahala sedekah.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, mendamaikan orang-orang yang bertikai menghasilkan pahala sedekah. Harus diakui memang, di saat orang-orang sedang terjerumus dalam pertikaian, mendamaikannya bukanlah perkara yang mudah. Namun sebenarnya, orang-orang beriman tak boleh berputus asa dalam berikhtiar untuk itu, yang kalau berhasil atau tidak, akan memperoleh pahalanya. Niat untuk mendamaikan saja sudah mendapatkan pahala, apalagi telah ikut mewujudkannya dalam perbuatan.
Lebih-lebih bila berhasil melaksanakan pemilihan umum yang damai, banyak harta dan jiwa dari hamba-hamba Allah menjadi terselamatkan. Sungguh beruntung orang-orang yang ikut serta dalam proses menyelamatkan tersebut, karena pahala yang diperoleh tak terhitung jumlahnya.
0 Response to "Kerasnya Keikhlasan Saat Bersedekah"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...