Indahnya Saling Mengingatkan
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz-Dzariyat: 55).
Imam al Ghazali pernah mengingatkan tentang pentingnya mengendalikan hawa nafsu. Katanya, seseorang hamba yang mampu mengendalikan hawa nafsunya, akan memperoleh kebahagiaan; sedangkan bagi yang membiarkan dirinya dikendalikan oleh hawa nafsunya, akan celaka. Apalagi hawa nafsu diumpamakan dengan anjing, yang suka memakan hal-hal yang hina. Kenyataannya memang nafsu seseorang sangat liar, yang bisa membuat orang melakukan kehinaan. Sehingga jangankan orang biasa, orang alim juga bisa terjerumus dalam memperturutkan hawa nafsunya. Karena itu, dalam upaya mengendalikannya membutuhkan metode saling mengingatkan.
Metode ini jelas disebutkan dalam Alquran, yang menunjukkan besar fungsinya dalam melakukan perbaikan, bila digunakan. Metode ini juga membantu terciptanya kasih sayang dan rasa kebersamaan. Namun demikian, juga diingatkan bahwa hanya orang-orang yang beriman yang menerima manfaat dari metode ini. Sedangkan orang-orang sombong, yaitu sifat yang menolak kebenaran, sama saja, diperingatkan atau tidak. Penyakit sombong ini bisa berjangkit di hati siapa saja, tak terkecuali di hati orang yang berilmu tinggi, sehingga ada yang sombong dengan ilmunya. Makanya, tidak sedikit juga orang berilmu yang memperturutkan hawa nafsu.
Padahal amat dahsyat memperturutkan hawa nafsu. Apalagi demi mengutamakan hawa nafsu duniawi sampai hati mempersekutukan Allah, misalnya, cara mengabaikan perintah Allah dalam menuruti nafsu. Dalam Alquran disebutkan: “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Az-Zumar: 65).
Imam al Ghazali pernah mengingatkan tentang pentingnya mengendalikan hawa nafsu. Katanya, seseorang hamba yang mampu mengendalikan hawa nafsunya, akan memperoleh kebahagiaan; sedangkan bagi yang membiarkan dirinya dikendalikan oleh hawa nafsunya, akan celaka. Apalagi hawa nafsu diumpamakan dengan anjing, yang suka memakan hal-hal yang hina. Kenyataannya memang nafsu seseorang sangat liar, yang bisa membuat orang melakukan kehinaan. Sehingga jangankan orang biasa, orang alim juga bisa terjerumus dalam memperturutkan hawa nafsunya. Karena itu, dalam upaya mengendalikannya membutuhkan metode saling mengingatkan.
Metode ini jelas disebutkan dalam Alquran, yang menunjukkan besar fungsinya dalam melakukan perbaikan, bila digunakan. Metode ini juga membantu terciptanya kasih sayang dan rasa kebersamaan. Namun demikian, juga diingatkan bahwa hanya orang-orang yang beriman yang menerima manfaat dari metode ini. Sedangkan orang-orang sombong, yaitu sifat yang menolak kebenaran, sama saja, diperingatkan atau tidak. Penyakit sombong ini bisa berjangkit di hati siapa saja, tak terkecuali di hati orang yang berilmu tinggi, sehingga ada yang sombong dengan ilmunya. Makanya, tidak sedikit juga orang berilmu yang memperturutkan hawa nafsu.
Padahal amat dahsyat memperturutkan hawa nafsu. Apalagi demi mengutamakan hawa nafsu duniawi sampai hati mempersekutukan Allah, misalnya, cara mengabaikan perintah Allah dalam menuruti nafsu. Dalam Alquran disebutkan: “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Az-Zumar: 65).
0 Response to "Indahnya Saling Mengingatkan"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...