Mengapa Seharusnya Makanan yang Halal?

Salah satu ketentuan yang harus kita terima sebagai umat islam mengenai makanan yang halal ialah seperti dalam hadits nabi “Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk dalam perut salah satu dari kalian, maka amalanya tidak diterima selama 40 hari.” (HR.Thabrani)

Bangunan-bangunan megah yang mewakili kemajuan iptek di jamannya, adalah karya manusia yang jenius. Kita percaya bangunan apapun yang berkualitas dibangun dari material alam yang terpilih dan bagaimana bahan tadi diolah dan dipadukan oleh tangan-tangan jenius. 

Sama dengan tubuh kita diciptakan oleh Sang Maha Jenius. Ibarat bangunan, tubuh kita disusun oleh nutrisi yang kita konsumsi. Pilihan nutrisi yang kita konsumsi menentukan kualitas tubuh kita. 

Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Alloh itu baik, tidak mau menerima sesuatu kecuali yang baik.

Alloh SWT juga memerintahkan kepada orang-orang mukmin :
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.(al-Baqoroh: 172)

Hal lain yang perlu diperhatikan dari makanan yang kita konsumsi selain berasal dari bahan-bahan terpilih dan baik, adalah kehalalan bahan-bahan tersebut. Ini penting, Karena termasuk dalam usaha mendapatkan nikmat sehat. Alloh swt berfirman:

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(al-baqoroh:168)

Rasululloh SAW juga mengisahkan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Laki-laki itu menengadahkan kedua tanganya ke langit seraya berdoa: Wahai Rabbku, wahai Rabbku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) kenyang dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin orang seperti ini dikabulkan doanya?

Menjaga kesehatan harus ada usaha dan doa, dari hadits diatas Alloh swt telah menetapkan dengan jelas persyaratan dikabulkannya doa. Tentu kita sebagai seorang muslim yang menginginkan doanya selalu terkabul harus senantiasa memperhatikan kehalalan makanan kita. Lebih dari itu makanan yang halal adalah awal kehidupan yang lebih sehat dan berkah.

Atas dasar keimanan, kita mengerti bahwa apa yang diharamkan Alloh swt pasti sesuatu yang buruk bagi kita. Penelitian-penelitian ilmiah telah membuktikan kebenaran firman Alloh, bahwa makanan haram membawa efek merusak bagi tubuh kita. 

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(al-Maidah:3)

Akal manusia sangatlah lemah dan terbatas, sementara pengetahuan Alloh swt sangatlah luas dan tiada bandinganya. Oleh karena itu, kita tidak perlu menunggu hasil penelitian ilmiah dari akal manusia untuk dijadikan landasan menjauhi makanan-makanan yang diharamkan Alloh swt.

Tantangan kita akhir-akhir ini adalah mencegah “babi-babi” yang disamarkan dalam makanan- baik dalam campuran makanan kemasan ataupun olesan penambah gurih makanan -supaya tidak masuk kedalam perut kita. Era Kapitalis liberal yang hanya berorientasi pada keuntungan dan menihilkan peran agama dalam kehidupan meniscayakan keberadaan makanan-makanan itu.

Sekalipun makanan semacam itu diiklankan sebagai bagian dari gaya hidup modern, kita tentu wajib menolaknya. Seorang muslim yang berorientasi visioner ke depan (akhirat) akan ingat sabda Rasululloh saw : 

Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk dalam perut salah satu dari kalian, maka amalanya tidak diterima selama 40 hari. (HR.Thabrani)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa Seharusnya Makanan yang Halal?"

Post a Comment

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...