Larangan Makan Hewan Sembelihan Dalam Agama Hindu

Niotolovo - Mungkin tidak semua agama dapat menikmati hewan yang bisa dimakan. Dalam islam memang sudah diatur jika ada beberapa hewan yang tidak dapat di komsumsi karena mengandung keharaman namun hal itu dapat lagi di tolerir jika dalam keadaaan terpaksa atau terdesak tetapi hanya sebatas keperluanya saja. hal itu sesuai firman Allah dalam surah al-baqarah ayat 173 yang artinya:

"(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali." (Q.s. al-Baqarah: 173)

Allah memberikan banyak sekali nikmat dan karuniaNya kepada manusia, baik yang ada di darat, lautan, maupun di dalam tanah. Tumbuh-tumbuhan, hewan diciptakan hanya untuk kebutuhan manusia. Secara kesimpulan Allah menciptakan segalanya hanya untuk kebutuhan manusia.

Ada sementara golongan, misalnya Golongan Brahmana (Hindu) dan Filsuf yang mengharamkan dirinya menyembelih dan memakan binatang. Mereka cukup hidup dengan makanan-makanan dari tumbuh-tumbuhan. Golongan ini berpendapat, bahwa menyembelih binatang termasuk suatu keganasan manusia terhadap binatang hidup. Manusia tidak berhak untuk menghalang-halangi hidupnya binatang.

Tetapi kita juga tahu dari hasil pengamatan kita terhadap alam ini, bahwa diciptanya binatang-binatang itu tidak mempunyai suatu tujuan. Sebab binatang tidak mempunyai akal dan kehendak. Bahkan secara nalurinya binatang-binatang itu dicipta guna memenuhi (khidmat) kebutuhan manusia. Oleh karena itu tidak aneh kalau manusia dapat memanfaatkan dagingnya dengan cara menyembelih, sebagaimana halnya dia juga dapat memanfaatkan tenaganya dengan cara yang lazim.

Kita pun mengetahui dari sunnatullah (ketentuan Allah) terhadap makhluknya ini, yaitu: golongan rendah biasa berkorban untuk golongan atas. Misalnya daun-daunan yang masih hijau boleh dipotong/dipetik buat makanan binatang, dan binatang disembelih untuk makanan manusia dan, bahkan, seseorang berperang dan terbunuh untuk kepentingan orang banyak. Begitulah seterusnya.

Haruslah diingat, bahwa dilarangnya manusia untuk menyembelih binatang tidak juga dapat melindungi binatang tersebut dari bahaya maut dan binasa. Kalau tidak berbaku hantam satu sama lain, dia juga akan mati dengan sendirinya; dan kadang-kadang mati dalam keadaan demikian itu lebih sakit daripada ketajaman pisau.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Larangan Makan Hewan Sembelihan Dalam Agama Hindu"

Post a Comment

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...