Meminang Perempuan yang Rajin Shalat, Namun Gemar Bertabarruj

Niotolovo - Seorang muslim atau muslimah ketika Shalatnya Baik, maka amalannya pun akan baik. Karena sholat merupakan sebab bagi ke-istiqomahan seseorang. Seperti apa yang telah di sabdakan oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalat tersebut baik, maka akan baiklah seluruh amalannya. Namun jika shalatnya rusak, maka akan rusak seluruh amalannya” (Diriwayatkan oleh at-Thabarani dalam Mu’jam Ausath 1929, dan ad-Dhiya’ dalam Mukhtaarah 209/2, dari shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah 1358 dan Shahih Jami’ 2573)

Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar, maka amalannya kurang. Dan termasuk diantara perbuatan keji ialah tabarruj (menampakkan perhiasan dan kecantikannya kepada yang bukan mahram).

Perintah untuk menutup aurat

Allah telah menyuruh manusia untuk tidak menampakkan aurat mereka :

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid” (QS. al-A’raf : 31)

Allah Ta’ala juga berfirman :

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya”. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji”. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. al-A’raf : 26 – 28)

Mereka dahulu di masa jahiliyah bertawaf dalam keadaan telanjang. Maka telanjang dan membuka aurat termasuk dalam keumuman perbuatan keji.

Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menutup (aurat), dimana Allah berfirman :

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS. al-Ahzab : 33)

Allah Ta’ala juga berfirman :

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”“. (QS. al-Ahzab : 59)

Mencegah Lebih Diutamakan dari Mengobati

Apabila perempuan tersebut tidak menanggapi (mentaati) teks syariat yang tegas memerintahkan untuk menutupi aurat, dan shalatnya tidak menghalanginya dari meninggalkan perbuatan keji dan mungkar; maka kami nasehatkan untuk tidak memberanikan diri melamarnya. Kami yakin, bahwasanya seorang laki-laki setelah menikahinya akan kesulitan untuk mengajaknya memakai jilbab. Para ulama telah menetapkan kaedah :

“Mencegah lebih diutamakan dari mengobati”

Selain itu, berlepas diri darinya sekarang, lebih baik daripada menikahinya namun kemudian menceraikannya. Atau perempuan tersebut yang meminta cerai, karena tidak adanya ketaatan si istri kepada suami. Dan, lebih parah dari itu, ialah apa yang ditakutkan menimpa suami tersebut, yaitu dia terlanjur cocok dengannya, terjerat dalam kecintaan kepadanya, dan terpengaruh oleh daya tariknya; sehingga dia meridhai kemungkaran, setelah hal itu menjadi ma’ruf (baik) menurutnya, hanya kepada Allah kita meminta pertolongan dari terjerumus kepadanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meminang Perempuan yang Rajin Shalat, Namun Gemar Bertabarruj"

Post a Comment

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...