Seputar Penyempitan Saluran Urethra dan Solusi Mengatasinya
Monday, March 10, 2014
Info Penyakit,
Penyakit Kelamin,
Seputar Penyempitan Saluran Urethra dan Solusi Mengatasinya
Penyempitan uretra adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan penyempitan urine (air kencing) dari kandung kemih keluar.
Penyebab
Penyempitan saluran uretra seringkali terjadi karena adanya luka atau infeksi pada uretra yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut (scar), sehingga terjadi penyempitan pada daerah yang terkena (striktur uretra).
Penyempitan uretra juga bisa disebabkan oleh :
1. Riwayat trauma yang menyebabkan kerusakan pada uretra
2. Riwayat tindakan medis pada uretra, misalnya pemasangan kateter atau operasi
3. Infeksi dan peradangan prostat
4. Pembesaran prostat
5. Riwayat operasi prostat (TURP / Transurethral Resection of the Prostate)
6. Kanker urethra (jarang)
7. Kelainan kongenital (kelainan yang sudah ada sejak lahir), namun jarang menyebabkan penyempitan urethra pada anak-anak
Gejala
Penyempitan uretra mungkin tidak menimbulkan gejala. Pada penyempitan uretra yang ringan, aliran air kemih bisa menjadi bertambah kuat atau terjadi aliran ganda. Penyempitan uretra yang berat bisa menyebabkan hambatan dalam pengeluaran air kemih.
Beberapa gejala penyempitan uretra yang bisa ditemukan :
1. Kesulitan dalam memulai proses berkemih
2. Nyeri saat berkemih (dysuria)
3. Adanya tahanan dalam berkemih
4. Pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas
5. Pancaran air kemih (urine) menurun
6. Urine menetes
7. Pancaran urine ganda atau tidak memancar ke satu arah
8. Adanya darah pada urine (hematuria)
9. Adanya darah pada semen
10. Tidak dapat menahan keinginan untuk berkemih
11. Nyeri panggul
12. Adanya sekret yang keluar dari uretra
Peningkatan tekanan di belakang daerah yang mengalami penyempitan bisa menyebabkan terbentuknya diverticula. Penyempitan uretra seringkali juga membuat proses berkemih menjadi tidak tuntas dan dapat terjadi pengurangan frekuensi berkemih. Keadaan ini bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih.
Diagnosa
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk membantu memastikan diagnosa antara lain :
- Pemeriksaan kultur dan analisa air kemih (urinalisa), untuk melihat apakah terdapat infeksi pada saluran kemih
- Pemeriksaan prostat dan kadar PSA (Prostate Specific Antigen)
- Pemeriksaan pencitraan, untuk melihat langsung adanya penyempitan pada uretra, misalnya :
1. Cytourethroscopy. Penyempitan uretra dilihat langsung melalui pipa pelihat elastis (cystoscope) yang dimasukkan ke dalam uretra.
2. Ultrasonografi uretra. Probe ultrasonografi diletakan di sepanjang penis untuk menentukan ukuran penyempitan yang terjadi.
3. Uretrografi retrograde. Sebuah kateter kecil dipasang pada ujung penis untuk memasukkan zat kontras ke dalam urethra, kemudian dilakukan fluoroscopy (pemeriksaan radiografi untuk melihat aliran kontras yang masuk di sepanjang saluran uretra, sehingga diketahui lokasi dan ukuran penyempitan yang terjadi.
4. Anterograde cystourethrogram. Pemeriksaan ini mirip dengan uretrografi retrograde, tetapi kateter dipasang ke dalam kandung kemih melalui kulit di perut bagian bawah, zat kontras kemudian dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui kateter yang terpasang dan dilihat aliran keluar zat kontras melalui urethra dengan menggunakan fluoroscopy.
Pengobatan
Belum ada obat-obat yang dapat menghilangkan penyempitan uretra. Obat-obat yang diberikan umumnya bertujuan untuk menghilangkan gejala yang muncul, misalnya obat untuk mengatasi rasa nyeri. Pembedahan merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyempitan yang berat.
Saluran uretra yang mengalami penyempitan bisa dilebarkan (urethral dilatation) atau bagian uretra yang mengalami penyempitan bisa dipotong (urethrostomy), sehingga air kemih bisa kembali mengalir dengan lancar. Penyempitan saluran uretra bisa terjadi secara berulang dan terkadang memerlukan tindakan operasi terbuka untuk memperbaiki penyempitan yang ada.
Penyebab
Penyempitan saluran uretra seringkali terjadi karena adanya luka atau infeksi pada uretra yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut (scar), sehingga terjadi penyempitan pada daerah yang terkena (striktur uretra).
Penyempitan uretra juga bisa disebabkan oleh :
1. Riwayat trauma yang menyebabkan kerusakan pada uretra
2. Riwayat tindakan medis pada uretra, misalnya pemasangan kateter atau operasi
3. Infeksi dan peradangan prostat
4. Pembesaran prostat
5. Riwayat operasi prostat (TURP / Transurethral Resection of the Prostate)
6. Kanker urethra (jarang)
7. Kelainan kongenital (kelainan yang sudah ada sejak lahir), namun jarang menyebabkan penyempitan urethra pada anak-anak
Gejala
Penyempitan uretra mungkin tidak menimbulkan gejala. Pada penyempitan uretra yang ringan, aliran air kemih bisa menjadi bertambah kuat atau terjadi aliran ganda. Penyempitan uretra yang berat bisa menyebabkan hambatan dalam pengeluaran air kemih.
Beberapa gejala penyempitan uretra yang bisa ditemukan :
1. Kesulitan dalam memulai proses berkemih
2. Nyeri saat berkemih (dysuria)
3. Adanya tahanan dalam berkemih
4. Pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas
5. Pancaran air kemih (urine) menurun
6. Urine menetes
7. Pancaran urine ganda atau tidak memancar ke satu arah
8. Adanya darah pada urine (hematuria)
9. Adanya darah pada semen
10. Tidak dapat menahan keinginan untuk berkemih
11. Nyeri panggul
12. Adanya sekret yang keluar dari uretra
Peningkatan tekanan di belakang daerah yang mengalami penyempitan bisa menyebabkan terbentuknya diverticula. Penyempitan uretra seringkali juga membuat proses berkemih menjadi tidak tuntas dan dapat terjadi pengurangan frekuensi berkemih. Keadaan ini bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih.
Diagnosa
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk membantu memastikan diagnosa antara lain :
- Pemeriksaan kultur dan analisa air kemih (urinalisa), untuk melihat apakah terdapat infeksi pada saluran kemih
- Pemeriksaan prostat dan kadar PSA (Prostate Specific Antigen)
- Pemeriksaan pencitraan, untuk melihat langsung adanya penyempitan pada uretra, misalnya :
1. Cytourethroscopy. Penyempitan uretra dilihat langsung melalui pipa pelihat elastis (cystoscope) yang dimasukkan ke dalam uretra.
2. Ultrasonografi uretra. Probe ultrasonografi diletakan di sepanjang penis untuk menentukan ukuran penyempitan yang terjadi.
3. Uretrografi retrograde. Sebuah kateter kecil dipasang pada ujung penis untuk memasukkan zat kontras ke dalam urethra, kemudian dilakukan fluoroscopy (pemeriksaan radiografi untuk melihat aliran kontras yang masuk di sepanjang saluran uretra, sehingga diketahui lokasi dan ukuran penyempitan yang terjadi.
4. Anterograde cystourethrogram. Pemeriksaan ini mirip dengan uretrografi retrograde, tetapi kateter dipasang ke dalam kandung kemih melalui kulit di perut bagian bawah, zat kontras kemudian dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui kateter yang terpasang dan dilihat aliran keluar zat kontras melalui urethra dengan menggunakan fluoroscopy.
Pengobatan
Belum ada obat-obat yang dapat menghilangkan penyempitan uretra. Obat-obat yang diberikan umumnya bertujuan untuk menghilangkan gejala yang muncul, misalnya obat untuk mengatasi rasa nyeri. Pembedahan merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyempitan yang berat.
Saluran uretra yang mengalami penyempitan bisa dilebarkan (urethral dilatation) atau bagian uretra yang mengalami penyempitan bisa dipotong (urethrostomy), sehingga air kemih bisa kembali mengalir dengan lancar. Penyempitan saluran uretra bisa terjadi secara berulang dan terkadang memerlukan tindakan operasi terbuka untuk memperbaiki penyempitan yang ada.
0 Response to "Seputar Penyempitan Saluran Urethra dan Solusi Mengatasinya"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...