Seputar Penyakit Tiroiditis Granulomatosa Subakut

Niotolovo - Tiroiditis Granulomatosa Subakut (Subacute granulomatous thyroiditis) atau disebut juga deQuervain's thyroiditis merupakan peradangan kelenjar tiroid yang biasanya terjadi setelah infeksi saluran pernafasan bagian atas. Penyakit ini seringkali terjadi setelah suatu penyakit virus dan bermula sebagai apa yang disebut dengan nyeri tenggorokan, meskipun sebenarnya merupakan nyeri leher yang terlokalisir pada tiroid.

Penyebab
Tiroiditis granulomatosa subakut merupakan penyakit yang jarang terjadi dan mungkin disebabkan oleh infeksi virus. Partikel virus itu sendiri belum pernah ditemukan pada kelenjar tiroid, namun episode penyakit biasanya ditemukan setelah terjadinya infeksi saluran nafas bagian atas dan muncul saat terjadi penurunan titer virus pada fase konvalesen dari berbagai infeksi virus, seperti influenza, mumps, adenovirus, dan coxackievirus.

Tiroiditis granulomatosa subakut tidak berhubungan dengan tiroiditis autoimun. Adanya antibodi sementara, misalnya imunoglobulin penghambat yang berikatan dengan TSH, antibodi yang menghambat stimulasi tiroid, dan antibodi tiroglobulin, telah ditemukan pada fase akut penyakit, tetapi hal ini berkaitan dengan infeksi virus yang menginduksi munculnya respon autoimun.

Hal ini belum jelas, apakah tiroiditis granulomatosa subakut disebabkan oleh infeksi virus langsung pada kelenjar tiroid atau akibat respon imun penderita terhadap adanya infeksi virus.

Berbeda dengan penyakit tiroid autoimun, respon imun pada tiroiditis granulomatosa subakut tidak terjadi selamanya, dengan demikian penyakit ini hanya bersifat sementara.

Gejala
Penyakit ini seringkali terjadi setelah suatu penyakit virus dan bermula sebagai apa yang disebut dengan nyeri tenggorokan, meskipun sebenarnya merupakan nyeri leher yang terlokalisir pada tiroid. Kelenjar tiroid menjadi lunak dan biasanya timbul demam yang tidak terlalu tinggi (37,2-38,3?Celsius).

Nyeri bisa berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya, menyebar ke rahang dan telinga dan terasa lebih nyeri jika penderita menggerakkan kepalanya atau jika penderita menelan. Penyakit ini seringkali terjadi setelah suatu penyakit virus dan bermula sebagai apa yang disebut nyeri tenggorokan, meskipun sebenarnya merupakan nyeri leher yang terlokalisir pada tiroid.

Penyakit ini seringkali terjadi setelah suatu penyakit virus dan bermula sebagai apa yang disebut nyeri tenggorokan, meskipun sebenarnya merupakan nyeri leher yang terlokalisir pada tiroid. Peradangan biasanya menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, sehingga terjadi hipertiroidisme, yang hampir selalu diikuti oleh hipotiroidisme sementara. Banyak penderita yang merasakan kelelahan yang luar biasa.

Diagnosa
Pada stadium awal, dimana terjadi hipertiroidisme, hasil pemeriksaan laboratorium biasanya menunjukkan kadar TSH yang rendah dan kadar T4 yang tinggi. Pada stadium akhir, dimana terjadi hipotiroidisme, kadar TSH biasanya tinggi dan kadar T4 rendah.

Pada tiroiditis granulomatosa subakut, hasil biopsi kelenjar tiroid menunjukkan adanya peradangan sel raksasa.

Pengobatan
Aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya (misalnya ibuprofen) bisa mengurangi nyeri dan peradangan. Pada kasus yang sangat berat, bisa diberikan kortikosteroid (misalnya prednison) selama 6-8 minggu. Jika pemberian kortikosteroid dihentikan, gejalanya sering kembali muncul.

Pencegahan
Vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) atau vaksin flu dapat membantu untuk mencegah penyebab tiroiditis granulomatosa subakut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Seputar Penyakit Tiroiditis Granulomatosa Subakut"

Post a Comment

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...