Seputar Gangguan Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)
Sunday, March 2, 2014
Info Penyakit,
Penyakit Gangguan Hormon,
Seputar Gangguan Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)
Niotolovo - Tiroiditis, juga disebut tiroiditis autoimun atau limfositik kronis, adalah jenis yang paling umum dari tiroiditis. Hal ini dinamai dokter Jepang, Hakaru Hashimoto, yang pertama kali menggambarkannya pada tahun 1912. The tiroiditis merujuk secara umum untuk setiap gangguan yang melibatkan peradangan dari tiroid namun bermanifestasi dalam bentuk yang berbeda-beda, misalnya:
1. Tiroiditis Hashimoto, merupakan penyebab hipotiroidism paling sering di AS
2. Tiroiditis pasca melahirkan (postpartum thyroidits), menyebabkan tirotoksikosis sementara (peningkatan kadar hormon tiroid di dalam darah) kemudian hipotiroidism
3. Tiroiditis subakut, merupakan penyebab utama timbulnya rasa nyeri di kelenjar tiroid
4. Tiroiditis yang terjadi pada pasien-pasien yang menggunakan obat interferon dan amiodaron
Penyebab
Tiroiditis disebabkan oleh adanya gangguan pada kelenjar tiroid yang menimbulkan peradangan dan kerusakan sel-sel tiroid.
- Kebanyakan tiroiditis disebabkan oleh adanya antibodi yang menyerang kelenjar tiroid. Dengan demikian, tiroiditis biasanya merupakan suatu penyakit autoimun. Belum diketahui penyebab timbulnya antibodi yang menyerang kelenjar tiroid, kendati keadaan ini cenderung diturunkan di dalam keluarga.
- Tiroiditis juga bisa disebabkan oleh infeksi, seperti virus atau bakteri, yang menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid.
- Selain itu, obat-obat tertentu, seperti interferon dan amiodaron juga dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tiroid dan menyebabkan tiroiditis.
Gejala
Tidak ada gejala khas dari tiroidits. Jika tiroiditis menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid secara perlahan-lahan dan kronis, maka biasanya kadar hormon tiroid di dalam darah akan mengalami penurunan, sehingga penderita akan mengalami gejala-gejala hipotiroid, seperti kelelahan, peningkatan berat badan, konstipasi, kulit kering, dan depresi. Hal ini terjadi pada pasien-pasien tiroiditis Hashimoto.
Jika tiroiditis menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid secara cepat, maka hormon tiroid yang disimpan di dalam kelenjar akan keluar dan menyebabkan peningkatan kadar hormon tiroid di dalam darah. Penderita akan mengalami gejala tirotoksikosis, yang mirip dengan gejala hipertiroidism, seperti kecemasan, insomnia, palpitasi (berdebar-debar), penurunan berat badan, dan iritabel. Keadaan ini bisa ditemukan pada pasien-pasien tiroiditis pasca melahirkan. Pada tirotoksikosis, kelenjar tiroid tidak benar-benar menjadi terlalu aktif, hal ini berbeda dengan yang terjadi pada hipertiroidism, sehingga pada tiroiditis pasca melahirkan setelah terjadi tirotoksikosis, kadar hormone tiroid akan turun dan terjadi gejala-gejala hipotiroid.
Rasa nyeri pada kelenjar tiroid dapat ditemukan pada pasien-pasien tiroiditis subakut.
Diagnosa
Pada pemeriksaan akan dilihat apakah terdapat pembesaran atau peradangan dari kelenjar tiroid. Pemeriksaan ultrasonografi kelenjar tiroid mungkin diperlukan untuk menunjang diagnosa.
Selain itu pemeriksaan sampel darah juga dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan jumlah leukosit, laju endap darah, kadar hormon tiroid, dan juga antibodi di dalam darah.
Pengobatan
Pengobatan tiroiditis dilakukan tergantung dari jenis dan gejala klinisnya
- Tirotoksikosis
Pada tiroiditis dengan gejala tirotoksikosis, maka dapat diberikan beta bloker untuk mengurangi palpitasi (berdebar-debar) dan tremor. Setelah gejala mereda, pengobatan akan diturunkan karena keadaan tirotoksikosis bersifat sementara. Obat anti-tiroid tidak digunakan untuk tirotoksikosis yang terjadi pada tiroiditis karena bukan disebabkan oleh overaktivitas kelenjar tiroid.
- Hipotiroidisme
Untuk hipotiroidisme yang terjadi pada tiroiditis Hashimoto, pengobatan dimulai dengan pemberian hormon tiroid pengganti.
Untuk hipotiroidisme pada tiroiditis pasca melahirkan, terapi hormon pengganti juga diberikan pada kondisi subakut dan tidak nyeri. Jika hanya terjadi hipotiroidisme ringan dan pasien tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit gejala, maka tidak dibutuhkan pemberian terapi.
- Nyeri pada kelenjar tiroid
Nyeri pada tiroiditis subakut dapat diatasi dengan pemberian obat anti peradangan seperti aspirin atau ibuprofen. Biasanya untuk nyeri yang hebat dapat diberikan terapi steroid dengan prednison.
Referensi
- American Thyroid Association. What is Thyroiditis. 2012.
http://www.thyroid.org/what-is-thyroiditis/
- Robert P Hoffman. Thyroiditis Workup. 2013.
http://emedicine.medscape.com/article/925249-workup
- Steven D. Ehrlich. Thyroiditis. 2010.
http://www.umm.edu/altmed/articles/thyroiditis-000164.htm
1. Tiroiditis Hashimoto, merupakan penyebab hipotiroidism paling sering di AS
2. Tiroiditis pasca melahirkan (postpartum thyroidits), menyebabkan tirotoksikosis sementara (peningkatan kadar hormon tiroid di dalam darah) kemudian hipotiroidism
3. Tiroiditis subakut, merupakan penyebab utama timbulnya rasa nyeri di kelenjar tiroid
4. Tiroiditis yang terjadi pada pasien-pasien yang menggunakan obat interferon dan amiodaron
Penyebab
Tiroiditis disebabkan oleh adanya gangguan pada kelenjar tiroid yang menimbulkan peradangan dan kerusakan sel-sel tiroid.
- Kebanyakan tiroiditis disebabkan oleh adanya antibodi yang menyerang kelenjar tiroid. Dengan demikian, tiroiditis biasanya merupakan suatu penyakit autoimun. Belum diketahui penyebab timbulnya antibodi yang menyerang kelenjar tiroid, kendati keadaan ini cenderung diturunkan di dalam keluarga.
- Tiroiditis juga bisa disebabkan oleh infeksi, seperti virus atau bakteri, yang menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid.
- Selain itu, obat-obat tertentu, seperti interferon dan amiodaron juga dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tiroid dan menyebabkan tiroiditis.
Gejala
Tidak ada gejala khas dari tiroidits. Jika tiroiditis menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid secara perlahan-lahan dan kronis, maka biasanya kadar hormon tiroid di dalam darah akan mengalami penurunan, sehingga penderita akan mengalami gejala-gejala hipotiroid, seperti kelelahan, peningkatan berat badan, konstipasi, kulit kering, dan depresi. Hal ini terjadi pada pasien-pasien tiroiditis Hashimoto.
Jika tiroiditis menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid secara cepat, maka hormon tiroid yang disimpan di dalam kelenjar akan keluar dan menyebabkan peningkatan kadar hormon tiroid di dalam darah. Penderita akan mengalami gejala tirotoksikosis, yang mirip dengan gejala hipertiroidism, seperti kecemasan, insomnia, palpitasi (berdebar-debar), penurunan berat badan, dan iritabel. Keadaan ini bisa ditemukan pada pasien-pasien tiroiditis pasca melahirkan. Pada tirotoksikosis, kelenjar tiroid tidak benar-benar menjadi terlalu aktif, hal ini berbeda dengan yang terjadi pada hipertiroidism, sehingga pada tiroiditis pasca melahirkan setelah terjadi tirotoksikosis, kadar hormone tiroid akan turun dan terjadi gejala-gejala hipotiroid.
Rasa nyeri pada kelenjar tiroid dapat ditemukan pada pasien-pasien tiroiditis subakut.
Diagnosa
Pada pemeriksaan akan dilihat apakah terdapat pembesaran atau peradangan dari kelenjar tiroid. Pemeriksaan ultrasonografi kelenjar tiroid mungkin diperlukan untuk menunjang diagnosa.
Selain itu pemeriksaan sampel darah juga dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan jumlah leukosit, laju endap darah, kadar hormon tiroid, dan juga antibodi di dalam darah.
Pengobatan
Pengobatan tiroiditis dilakukan tergantung dari jenis dan gejala klinisnya
- Tirotoksikosis
Pada tiroiditis dengan gejala tirotoksikosis, maka dapat diberikan beta bloker untuk mengurangi palpitasi (berdebar-debar) dan tremor. Setelah gejala mereda, pengobatan akan diturunkan karena keadaan tirotoksikosis bersifat sementara. Obat anti-tiroid tidak digunakan untuk tirotoksikosis yang terjadi pada tiroiditis karena bukan disebabkan oleh overaktivitas kelenjar tiroid.
- Hipotiroidisme
Untuk hipotiroidisme yang terjadi pada tiroiditis Hashimoto, pengobatan dimulai dengan pemberian hormon tiroid pengganti.
Untuk hipotiroidisme pada tiroiditis pasca melahirkan, terapi hormon pengganti juga diberikan pada kondisi subakut dan tidak nyeri. Jika hanya terjadi hipotiroidisme ringan dan pasien tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit gejala, maka tidak dibutuhkan pemberian terapi.
- Nyeri pada kelenjar tiroid
Nyeri pada tiroiditis subakut dapat diatasi dengan pemberian obat anti peradangan seperti aspirin atau ibuprofen. Biasanya untuk nyeri yang hebat dapat diberikan terapi steroid dengan prednison.
Referensi
- American Thyroid Association. What is Thyroiditis. 2012.
http://www.thyroid.org/what-is-thyroiditis/
- Robert P Hoffman. Thyroiditis Workup. 2013.
http://emedicine.medscape.com/article/925249-workup
- Steven D. Ehrlich. Thyroiditis. 2010.
http://www.umm.edu/altmed/articles/thyroiditis-000164.htm
0 Response to "Seputar Gangguan Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...