Mengetahui Dokter yang Menangani Masalah Disfungsi Ereksi
Saturday, March 22, 2014
Disfungsi Ereksi,
Kesehatan Pria,
Mengetahui Dokter yang Menangani Masalah Disfungsi Ereksi
Jika anda menderita disfungsi ereksi, anda harus ke dokter atau terapis seksual untuk memeriksakan diri. Jangan hanya diam menunggu tubuh sembuh sendiri atau paling parah mengkonsumsi obat kuat yang banyak dijual di internet yang sebenarnya berbahaya bagi kesehatan. Khusus untuk anda penderita disfungsi ereksi yang ingin berobat, di artikel niotolovo blog's khusus bagian disfungsi ereksi kali ini kita akan membahas dokter spesialias apa yang menangani disfungsi ereksi atau impotensi, bagaimana dokter tersebut bekerja dan apa yang harus anda persiapkan.
Disfungsi ereksi atau yang di masyarakat disebut impotensi adalah ketidakmampuan mendapatkan dan atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk berhubungan seks.
Dengan kata lain, penis anda tidak bisa berdiri dengan keras untuk berhubungan seks ataupun jika berhasil keras, sifatnya hanya sementara saja dan kemudian lembek lagi.
Jika kondisi tersebut terjadi sekali dua kali, anda tidak perlu khawatir, sebab semua pria pasti pernah mengalami hal yang sama beberapa kali dalam kehidupan mereka. Penyebabnya terkadang hal-hal sederhana seperti sedang stres, cemas, takut gagal, kurang tidur atau mungkin sedang flu. Hal-hal tersebut menyebabkan ereksi terganggu, setelah penyebab teratasi maka ereksi akan kembali normal.
Anda baru boleh khawatir jika mengalami gagal ereksi terus menerus dan konsisten setiap berhubungan seks. Dalam hal ini, dokter biasanya memberi batasan waktu tiga bulan. Jika ini yang terjadi, maka anda bisa dipastikan telah mengalami gangguan seksual yang disebut disfungsi ereksi, dan anda harus ke dokter atau terapis seks untuk memeriksakan diri.
Mengapa Anda Harus Ke Dokter?
Mengunjungi dokter urologi atau terapis seks mungkin seperti mengunjungi calon mertua untuk pertama kali, malu dan segan. Terkadang penderita baru ke dokter setelah disfungsi ereksi yang diderita sudah sangat berat, itupun atas desakan istri. “Ada penderita yang harus menunggu sampai lima tahun sebelum akhirnya menemui saya untuk memeriksakan diri,” ujar Dr. Roger Crenshaw, M.D., seorang terapis seks yang memiliki praktik pengobatan DE di Kalifornia.
Mengunjungi terapis seksual bukan sesuatu yang memalukan dan tidak menyakitkan, bahkan harus dilakukan jika gangguan tersebut telah terjadi cukup lama. Gangguan ereksi harus diperlakukan serius sebab bisa menjadi pertanda awal adanya penyakit penyerta seperti diabetes dan jantung yang belum terdeteksi dari luar tapi di dalam tubuh sudah parah.
Seorang dokter atau terapis seksual yang menangani akan melakukan pemeriksaan awal berupa sesi tanya jawab untuk mengetahui kondisi awal pasien, metodenya berupa kuisioner menggunakan indeks IIEF. “Sebanyak 90% penderita bisa sembuh jika mereka mengikuti anjuran yang diberikan dokter,” lanjut Dr. Crenshaw.
Berikut ini 3 alasan mengapa anda harus ke dokter jika mengalami disfungsi ereksi, dan bukannya ke tabib atau ke klinik-klinik swasta yang tidak jelas:
1. Hanya dokter yang dapat menilai kasus anda dan memutuskan apakah anda memiliki masalah kesehatan atau tidak.
2. Hanya dokter yang dapat melakukan tes-tes yang diperlukan.
3. Hanya dokter yang boleh meresepkan obat-obat anti disfungsi ereksi seperti viagra.
Anda harus memutuskan dengan benar, dokter apa yang harus anda datangi. Jangan terpancing dengan klinik-klinik swasta berbiaya mahal yang mengklaim dapat mengobati disfungsi ereksi anda. Jika ragu, anda bisa meminta bukti tertulis kualifikasi medis dari konsultan yang menangani anda.
Anda boleh mengunjungi terapis seks yang terdaftar dan berkualifikasi untuk membantu mengatasi masalah anda. Di negara Amerika Serikat, terdapat asosiasi khusus terapis seks terpercaya namanya American Association of Sex Educators (AASE), dan ada juga Councelor and Therapists atau American Board of Sexology. Menjadi member dalam asosiasi tersebut menandakan mereka adalah terapis seks profesional.
Seorang terapis seks akan membuat anda nyaman karena bagaimanapun anda akan membicarakan hal-hal khusus yang tidak mungkin anda bicarakan dengan orang lain. Jika dokter atau terapis seks yang menangani anda mengatakan tidak bisa membantu anda, maka jangan berhenti, segera pindah dan cari dokter lain.
Jadi Dokter Apa yang Harus Anda Datangi?
Ilmu kedokteran dan jenis penyakit yang bermacam-macam kadang membuat penderita disfungsi ereksi (impotensi) bingung, harus ke dokter apa untuk memeriksakan diri?
Sesungguhnya ada beberapa jenis dokter yang boleh anda kunjungi pertama kali, yaitu:
1. Dokter Umum atau dokter keluarga,
2. Dokter yang bekerja di klinik Keluarga Berencana,
3. Dokter di klinik konsultasi remaja,
4. Dokter di klinik di genitourinary medicine (GUM),
5. Praktek dokter swasta yang memiliki spesialis kelamin atau urolog (ahli bedah yang berkaitan dengan sistem kelamin atau saluran kencing).
Sebagai titik awal, sebaiknya anda mengunjungi dokter keluarga atau dokter umum tempat anda biasa berobat, karena bagaimanapun mereka memiliki catatan medis sejarah kesehatan anda dan keluarga. Jika dokter anda tidak bisa mengobati maka kemungkinan dia akan merujuk anda ke dokter spesialis.
Setelah menemui dokter, apa yang harus anda lakukan?
Seperti biasa saat berobat, ceritakan keluhan anda dengan jujur. Anda pasti sudah memiliki banyak pertanyaan tentang kondisi yang anda rasakan. Berikut ini beberapa hal yang bisa anda tanyakan saat konsultasi ke dokter atau terapis seksual:
1. Apa yang anda pikir sebagai penyebab disfungsi ereksi anda?
2. Bisakah disfungsi ereksi anda diobati?
3. Jenis pengobatan apa saja yang biasa digunakan untuk menyembuhkan disfungsi ereksi?
4. Apakah perubahan gaya hidup dapat membantu?
5. Apakah jenis obat yang sedang saya konsumsi saat ini berpengaruh terhadap kualitas ereksi saya?
6. Perlukah saya minum obat anti disfungsi ereksi? apa efek sampingnya?
7. Apakah asuransi saya mencakup biasa pengobatan disfungsi ereksi ini?
8. Bisakah saya sembuh permanen dari disfungsi ereksi?
9. Bisakah anda menjelaskan kondisi ini ke istri saya?
Pilihlah dokter yang anda merasa nyaman ketika berkonsultasi dengannya. Anda bahkan bisa minta rujukan ke dokter lain jika anda menginginkannya.
Apa yang akan dilakukan dokter?
Pertama-tama dokter akan melakukan wawancara dengan anda, mendengar semua keluhan anda, dan kemungkinan besar menanyakan beberapa hal yang mungkin saja bersifat pribadi. Anda tidak perlu malu, jawab semua pertanyaan tersebut dengan jujur dan terbuka. Akan lebih baik lagi jika anda ke dokter bersama istri, sehingga dokter dapat mewawancarai istri anda secara terpisah tentang masalah ereksi yang anda alami.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang kemungkinan besar akan ditanyakan dokter kepada anda:
Pertanyaan pertama biasanya mengenai kondisi ereksi anda:
1. Apakah ereksi bisa terjadi atau tidak?
2. Jika ya, apakah ereksi anda cukup keras untuk melakukan penetrasi vaginal?
3. Jika anda berhasil melakukan seks ke dalam vagina, bagaimana kondisi ereksi anda kemudian? Apakah ereksi anda akan menurun? dan bisakah anda membuatnya keras kembali?
Setelah itu dokter akan menanyakan beberapa hal mengenai gaya hidup anda sehari-hari:
1. Apakah anda sudah menikah?
2. Apakah anda gay atau biseksual?
3. Berapa banyak pasangan yang anda miliki saat ini?
4. Apakah masalah ereksi hanya terjadi dengan salah satu dari mereka, atau dengan semua?
5. Apakah anda mendapatkan ereksi di pagi hari?
6. Bisakah anda mendapatkan ereksi jika melakukan masturbasi?
7. Apakah anda merokok? berapa banyak?
8. Apakah anda aktif mengkonsumsi minuman beralkohol?
9. Apakah anda menggunakan obat-obatan?
Dokter juga akan menanyakan kondisi kesehatan anda selama ini, apakah anda sedang dalam perawatan penyakit tertentu atau tidak. Tidak usah takut atau malu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Apa yang anda katakan ke dokter adalah rahasia sebab hak anda dilindungi oleh undang-undang. Jawaban anda atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi parameter awal dokter dalam memeriksa kondisi disfungsi ereksi anda.
Tes dan Pemeriksaan Fisik
Setelah melakukan tes wawancara dan mengetahui kondisi awal penderita, dokter akan melakukan beberapa tes yang bersifat fisik. Tujuannya adalah mencari gangguan tubuh yang mungkin saja menyebabkan disfungsi ereksi.
Dokter akan memeriksa penis dan testikel pasien dengan tangannya, memeriksa area dubur, dokter juga akan melakukan pemeriksaan refleks untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan syaraf (neurologis). Selain itu, dokter akan memeriksa tekanan darah pasien.
Bagaimana cara dokter mendiagnosa disfungsi ereksi
Beberapa pria setengah baya yang datang ke dokter karena menderita disfungsi ereksi diketahui berada di tahap awal gangguan tekanan darah dan mungkin menuju jantung. Itulah sebabnya disfungsi ereksi sering disebut sebagai pertanda adanya masalah kesehatan kronis yang belum terdeteksi oleh penderita.
Dalam kebanyakan kasus disfungsi ereksi, pemeriksaan fisik hanya dilakukan seperlunya kecuali pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa penderita kemungkinan memiliki beberapa penyakit fisik. Pemeriksaan yang umum terhadap penderita disfungsi ereksi adalah tes tekanan darah dan tes urin untuk memeriksa kondisi ginjal atau kemungkinan adanya penyakit diabetes.
Tes-tes lain yang mungkin dilakukan dokter adalah tes hormon, tes ini untuk memeriksa kadar hormon testosteron dalam darah. Seperti diketahui, salah satu penyebab ereksi sulit terjadi adalah karena produksi testosteron sangat rendah.
Selanjutnya Apa…?
Berdasarkan hasil wawancara dan beberapa tes yang dilakukan, dokter akan memberitahu anda apa yang dia pikir sebagai penyebab disfungsi ereksi yang anda derita. Jika bisa mengobatinya, maka dia akan memberi resep atau rekomendasi tindakan medis yang diperlukan. Jika tidak, dia akan merujuk anda ke dokter lain.
Anda harus yakin, apapun penyebab masalah ereksi anda selalu ada peluang bisa disembuhkan, asalkan anda berusaha. Inovasi dan pengetahuan kedokteran kita sudah sangat berkembang dalam 20 tahun terakhir ini, hampir tidak ada lagi kasus disfungsi ereksi yang tidak diketahui penyebabnya. Pilihan pengobatan juga sudah sangat banyak, karena itu tindakan tepat pertama yang harus anda lakukan jika mengalami disfungsi ereksi adalah menemui dokter.
Dalam kebanyakan kasus disfungsi ereksi, pemeriksaan fisik hanya dilakukan seperlunya kecuali pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa penderita kemungkinan memiliki beberapa penyakit fisik. Pemeriksaan yang umum terhadap penderita disfungsi ereksi adalah tes tekanan darah dan tes urin untuk memeriksa kondisi ginjal atau kemungkinan adanya penyakit diabetes.
Tes-tes lain yang mungkin dilakukan dokter adalah tes hormon, tes ini untuk memeriksa kadar hormon testosteron dalam darah. Seperti diketahui, salah satu penyebab ereksi sulit terjadi adalah karena produksi testosteron sangat rendah.
Selanjutnya Apa…?
Berdasarkan hasil wawancara dan beberapa tes yang dilakukan, dokter akan memberitahu anda apa yang dia pikir sebagai penyebab disfungsi ereksi yang anda derita. Jika bisa mengobatinya, maka dia akan memberi resep atau rekomendasi tindakan medis yang diperlukan. Jika tidak, dia akan merujuk anda ke dokter lain.
Anda harus yakin, apapun penyebab masalah ereksi anda selalu ada peluang bisa disembuhkan, asalkan anda berusaha. Inovasi dan pengetahuan kedokteran kita sudah sangat berkembang dalam 20 tahun terakhir ini, hampir tidak ada lagi kasus disfungsi ereksi yang tidak diketahui penyebabnya. Pilihan pengobatan juga sudah sangat banyak, karena itu tindakan tepat pertama yang harus anda lakukan jika mengalami disfungsi ereksi adalah menemui dokter.
0 Response to "Mengetahui Dokter yang Menangani Masalah Disfungsi Ereksi"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...