Bercocok Tanam Secara Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman. Bagian tanaman yang bisa diisolasi adalah daun dan mata tunas, dengan cara mengambil (menyayat) sebagian kecil daun atau mata tunas. Kemudian dikembangbiakkan dalam cawan yang sudah diisi dengan media tanam dan zat-zat tumbuh buat tanaman.
Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup.. Oleh karena itu, semua tanaman baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Sedangkan untuk media tumbuhnya ada dua. Dapat menggunakan media padat atau cair. Media padat biasanya berupa gel. Nutrisi untuk pertumbuhannya dicampurkan dalam gel tersebut. Sedangkan media cair adalah melarutkan nutrisi ke dalam air. Komposisi nutrisi dalam media akan memengarugi tumbuh kembang tanaman tersebut.
Kultur jaringan bisa membuat anggrek seperti di bawah ini
Lebih baik jika menambahkan ekstrak dari tanaman yang banyak mengandung hormon pertumbuhan, seperti alang-alang, kacang hijau atau seledri dalam media tumbuh yang telah disediakan. Setelah beberapa minggu kemudian, sayatan dari daun atau tunas itu tumbuh menjadi tanaman baru. Kemudian tanaman-tanaman kecil itu dipindahkan ke sebuah botol untuk diberikan penyinaran dalam laboratorium. Setelah tanaman cukup tinggi dipindahkan ke tanah atau arang.
Teknik bertanam secara kultur jaringan memang lebih sulit. Seperti mengkloning binatang itu lho. Rumit. Teknik bertanam ini digunakan untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif, seperti tanaman anggrek. Dengan menggunakan metode kultur jaringan, petani anggrek bisa menyilangkan berbagai macam jenis anggrek. Kemudian memberikan nama baru anggrek silangannya itu. Jadi kalau kamu pernah melihat bunga anggrek dengan kombinasi warna yang rupawan, bisa jadi anggrek itu hasil dari teknik kultur jaringan. Kamu bisa mempraktekannya lho kalau kamu kuliah di Jurusan Biologi atau Pertanian.
Teknik bertanam secara kultur jaringan memang lebih sulit. Seperti mengkloning binatang itu lho. Rumit. Teknik bertanam ini digunakan untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif, seperti tanaman anggrek. Dengan menggunakan metode kultur jaringan, petani anggrek bisa menyilangkan berbagai macam jenis anggrek. Kemudian memberikan nama baru anggrek silangannya itu. Jadi kalau kamu pernah melihat bunga anggrek dengan kombinasi warna yang rupawan, bisa jadi anggrek itu hasil dari teknik kultur jaringan. Kamu bisa mempraktekannya lho kalau kamu kuliah di Jurusan Biologi atau Pertanian.
0 Response to "Bercocok Tanam Secara Kultur Jaringan"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...