Seputar Penyakit Lyme dan Penyebarannya
Wednesday, February 26, 2014
Info Penyakit,
Penyakit Menular,
Seputar Penyakit Lyme dan Penyebarannya
Lyme adalah infeksi yang disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi. Gejala pertama ruam yang menyebar keluar dari lokasi gigitan kutu. Jika tidak diobati, kuman (bakteri) dapat menyebar ke area lain dari tubuh. Dalam beberapa kasus ini dapat menyebabkan gejala serius. Penyakit ini mulai dikenal pada tahun 1975, ketika sekumpulan kasus terjadi di dalam sekelompok orang di Lyme, Connecticut. Sejak saat itu, penyakit Lyme muncul di 47 negara bagian, juga dikenal di Eropa, Uni Soviet, Cina, Jepang dan Australia.
Penyakit Lyme biasanya terjadi pada saat musim panas dan awal musim gugur, lebih sering menyerang anak-anak dan dewasa muda yang tinggal di daerah perhutanan.
Penyebab
Bakteri Borrelia burgdorferi, yang biasanya ditularkan melalui kutu kecil pada rusa. Bakteri ini masuk ke kulit melalui gigitan kutu. Selelah 3-32 hari, bakteri keluar dari kulit dan menyebar melalui getah bening atau darah ke kulit lainnya atau ke organ lain.
Gejala
Penyakit ini secara khas dimulai dengan adanya bintik merah yang lebar di kulit, biasanya di daerah paha, bokong, daerah yang tertutup celana pendek atau ketiak. Bintik ini akan melebar sampai diameter 15 cm. Sebanyak 75% penderita akan menunjukkan tanda awal ini. Hampir 50% penderita memiliki bintik yang lebih kecil setelah timbulnya bintik lebar ini.
Gejala lainnya berupa kelelahan, menggigil dan demam, sakit kepala, kaku kuduk dan sakit pada otot dan sendi. Gejala lainnya yang juga bisa timbul adalah nyeri punggung, mual dan muntah, nyeri tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan pembesaran limpa. Meskipun gejala-gejala tersebuti hilang timbul, tetapi rasa tidak enak badan dan kelelahan bisa menetap selama berminggu-minggu.
Beberapa minggu atau bulan setelah gejala pertama muncul, terjadi kelainan fungsi saraf pada sekitar 15% penderita, yang akan berlangsung beberapa bulan dan biasanya sembuh total. Masalah yang paling sering terjadi adalah infeksi selaput otak (meningitis), yang menyebabkan kaku kuduk, sakit kepala, peradangan saraf wajah dan kelumpuhan separuh wajah. Juga bisa terjadi kelumpuhan di tempat lain. Pada 8% penderita, terjadi kelainan jantung (aritmia dan perikarditis). Perikarditis bisa menyebabkan nyeri dada.
Selain itu, beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah gejala dimulai, 50% penderita mengalami artritis. Pada beberapa kasus, artritis timbul setelah 2 tahun. Episode pembengkakan dan nyeri pada beberapa sendi yang besar, terutama sendi lutut, akan terjadi secara berulang selama beberapa tahun. Lutut yang terkena biasanya bengkak, terasa panas jika disentuh dan kadang-kadang tampak merah. Dibalik lutut bisa terbentuk kista dan bisa pecah, sehingga rasa sakit akan menghebat secara tiba-tiba. Sekitar 10% penderita artritis Lyme akan memiliki masalah lutut yang menetap.
Diagnosa
Bakteri Borrelia burgdorferi sangat sulit dibiakkan di laboratorium dan tidak ada pemeriksaan yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis penyakit Lyme. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang khas yang dialami seseorang yang telah terpapar oleh keadaan dimana infestasi kutu biasanya ditemukan, ditambah hasil dari beberapa pemeriksaan yang dilakukan.
Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar antibodi terhadap bakteri di dalam darah.
Pengobatan
Meskipun semua stadium penyakit Lyme memberikan respon terhadap pemberian antibiotik, tetapi pengobatan pada stadium awal adalah yang terbaik untuk membantu mencegah berbagai komplikasi. Antibiotik seperti doksisiklin, amoksisilin, penisilin atau eritromisin bisa diberikan per-oral (melalui mulut) selama stadium awal penyakit. Pemberian secara intravena (melalui pembuluh darah) dilakukan terhadap penderita stadium lanjut, penyakit yang berat atau menetap.
Antibiotik juga membantu mengurangi artritis, meskipun diperlukan pengobatan selama lebih dari 3 minggu. Untuk mengurangi sakit pada persendian yang bengkak bisa diberikan aspirin atau obat-obat anti peradangan non-steroid. Cairan yang terkumpul di sendi bisa didrainase (dibuang) dan penderita bisa dibantu dengan tongkat penyangga.
Penyakit Lyme biasanya terjadi pada saat musim panas dan awal musim gugur, lebih sering menyerang anak-anak dan dewasa muda yang tinggal di daerah perhutanan.
Penyebab
Bakteri Borrelia burgdorferi, yang biasanya ditularkan melalui kutu kecil pada rusa. Bakteri ini masuk ke kulit melalui gigitan kutu. Selelah 3-32 hari, bakteri keluar dari kulit dan menyebar melalui getah bening atau darah ke kulit lainnya atau ke organ lain.
Gejala
Penyakit ini secara khas dimulai dengan adanya bintik merah yang lebar di kulit, biasanya di daerah paha, bokong, daerah yang tertutup celana pendek atau ketiak. Bintik ini akan melebar sampai diameter 15 cm. Sebanyak 75% penderita akan menunjukkan tanda awal ini. Hampir 50% penderita memiliki bintik yang lebih kecil setelah timbulnya bintik lebar ini.
Gejala lainnya berupa kelelahan, menggigil dan demam, sakit kepala, kaku kuduk dan sakit pada otot dan sendi. Gejala lainnya yang juga bisa timbul adalah nyeri punggung, mual dan muntah, nyeri tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan pembesaran limpa. Meskipun gejala-gejala tersebuti hilang timbul, tetapi rasa tidak enak badan dan kelelahan bisa menetap selama berminggu-minggu.
Beberapa minggu atau bulan setelah gejala pertama muncul, terjadi kelainan fungsi saraf pada sekitar 15% penderita, yang akan berlangsung beberapa bulan dan biasanya sembuh total. Masalah yang paling sering terjadi adalah infeksi selaput otak (meningitis), yang menyebabkan kaku kuduk, sakit kepala, peradangan saraf wajah dan kelumpuhan separuh wajah. Juga bisa terjadi kelumpuhan di tempat lain. Pada 8% penderita, terjadi kelainan jantung (aritmia dan perikarditis). Perikarditis bisa menyebabkan nyeri dada.
Selain itu, beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah gejala dimulai, 50% penderita mengalami artritis. Pada beberapa kasus, artritis timbul setelah 2 tahun. Episode pembengkakan dan nyeri pada beberapa sendi yang besar, terutama sendi lutut, akan terjadi secara berulang selama beberapa tahun. Lutut yang terkena biasanya bengkak, terasa panas jika disentuh dan kadang-kadang tampak merah. Dibalik lutut bisa terbentuk kista dan bisa pecah, sehingga rasa sakit akan menghebat secara tiba-tiba. Sekitar 10% penderita artritis Lyme akan memiliki masalah lutut yang menetap.
Diagnosa
Bakteri Borrelia burgdorferi sangat sulit dibiakkan di laboratorium dan tidak ada pemeriksaan yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis penyakit Lyme. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang khas yang dialami seseorang yang telah terpapar oleh keadaan dimana infestasi kutu biasanya ditemukan, ditambah hasil dari beberapa pemeriksaan yang dilakukan.
Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar antibodi terhadap bakteri di dalam darah.
Pengobatan
Meskipun semua stadium penyakit Lyme memberikan respon terhadap pemberian antibiotik, tetapi pengobatan pada stadium awal adalah yang terbaik untuk membantu mencegah berbagai komplikasi. Antibiotik seperti doksisiklin, amoksisilin, penisilin atau eritromisin bisa diberikan per-oral (melalui mulut) selama stadium awal penyakit. Pemberian secara intravena (melalui pembuluh darah) dilakukan terhadap penderita stadium lanjut, penyakit yang berat atau menetap.
Antibiotik juga membantu mengurangi artritis, meskipun diperlukan pengobatan selama lebih dari 3 minggu. Untuk mengurangi sakit pada persendian yang bengkak bisa diberikan aspirin atau obat-obat anti peradangan non-steroid. Cairan yang terkumpul di sendi bisa didrainase (dibuang) dan penderita bisa dibantu dengan tongkat penyangga.
0 Response to "Seputar Penyakit Lyme dan Penyebarannya"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...