Apakah Ibu Hamil Diharuskan Berolahraga?
Apakah anda ingin berolahraga tetapi anda takut sesuatu terjadi pada kandungan anda karena anda sekarang sedang mengandung buah hati anda? Sehingga anda sampai pada artikel yang niotolovo blog's berikan pada kesempatan ini. Tahukah anda khususnya wanita kebanyakan mereka takut berolahraga terutama di kehamilan pertama yang karena takut terjadi apa-apa pada bayi dalam kandungannya justru menjadi paranoid dan tidak berani berolahraga seperti biasanya. Sesungguhnya anda tetap bisa bergerak bebas dan berolahraga seperti biasa asalkan kondisi kehamilan anda normal dan berisiko rendah.
Dalam buku “Exercising Through Your Pregnancy”, Dr. James Clap mengutarakan betapa pentingnya olahraga selama masa kehamilan. Banyak wanita yang salah memahami mengenai olahraga saat masa awal kehamilan atau prenatal. Banyak diantara mereka yang berpikir bahwa melakukan olahraga pada saat itu akan menyebabkan keguguran, janin kepanasan, gangguan pada plasenta, bayi mati dalam kandungan, atau berat bayi rendah saat lahir.
Semuanya itu adalah mitos yang muncul karena ketidaktahuan atau ketakutan yang tidak berdasar. Beberapa sumber lama yang masih sering dirujuk juga sudah ditolak oleh kalangan medis. Beberapa dekade yang lalu, para peneliti sering melakukan penelitian kehamilan pada hewan, sekarang para dokter menyadari bahwa kehamilan pada hewan tidak selalu memiliki korelasi terhadap kehamilan pada manusia. Sehingga subjek penelitian terhadap manusia semakin ditingkatkan dan hasilnya menunjukkan bahwa larangan olahraga selama masa kehamilan hanyalah mitos belaka.
1. Manfaat Olahraga Untuk Ibu Hamil
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur selama masa kehamilan sangat baik bagi ibu hamil. Manfaatnya akan terlihat pada lima wilayah tubuh yaitu jantung dan sistem peredaran darah, paru-paru dan plasenta, suhu tubuh dan keringat, respons sistem metabolik dan hormon, dan adaptasi liga, otot dan tulang.
Volume darah, volume plasma dan volume sel darah merah pada wanita hamil yang rajin berolahraga 10-15% lebih tinggi dari ibu hamil yang jarang olahraga. Begitu pula dengan kemampuan jaringan tubuh untuk mengikat oksigen akan meningkat drastis, manfaatnya akan sangat baik pada fungsi paru-paru ibu hamil.
Berikut ini beberapa manfaat olahraga teratur pada Ibu hamil:
1. Terhindar dari obesitas selama kehamilan
2. Kalori lebih banyak
3. Tekanan darah stabil sehingga mengurangi rasa mual dan pusing
4. Tubuh jadi lebih bugar
5. Nyeri pada punggung berkurang
6. Paru-paru jadi lebih sehat
7. Volume sel darah merah meningkat
8. Oksigen dalam darah lebih banyak
9. Tidur lebih nyenyak
10. Mempermudah proses kelahiran
Semua wanita baik dia sedang hamil atau tidak yang aktif berolahraga akan memiliki toleransi terhadap tekanan dan panas karena tubuh mereka memiliki kemampuan menghilangkan beban panas berlebih. Selain itu, dengan rajin olahraga bayi dalam kandungan juga akan menerima glukosa dan oksigen dalam jumlah yang lebih tinggi dari biasanya. Dan olahraga di masa kehamilan akan meningkatkan kekuatan otot secara keseluruhan.
Amankah Berolahraga Di Masa Awal Kehamilan?
Bulan pertama kehamilan biasanya tidak hanya berisi kegembiraan, tapi juga kecemasan dan berbagai macam pertanyaan tentang bagaimana anda akan menjalani hidup selama masa kehamilan. Salah satu pertanyaan yang umum adalah amankan berolahraga di bulan-bulan pertama kehamilan? Jenis olahraga apa yang sebaiknya dilakukan agar janin lebih sehat?
Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh calon Ibu dan janin dalam kandungan tetapi bukan berarti tidak ada risiko sama sekali. Menurut American Pregnancy Association, olahraga umumnya aman untuk ibu hamil sehingga semua olahraga rutin yang sudah dilakukan sebelum hamil tidak perlu ditinggalkan, tetapi disesuaikan pada setiap trimester kehamilan.
Hindari olahraga berat yang dapat menimbulkan sesak nafas dan kekurangan oksigen pada ibu dan janin, jangan sampai mengalami dehidrasi akibat terlalu banyak energi yang dikeluarkan, dan hindari suhu ekstrim saat berolahraga. Beberapa konselor menyarankan berolahraga di dalam ruangan bersuhu tidak panas atau dalam ruangan ber AC.
2. Manfaat Olahraga Untuk Bayi
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa olahraga memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Sekitar sepuluh menit latihan teratur akan meningkatkan denyut jantung bayi dan akan terus meningkat seiring dengan olahraga yang dilakukan sang ibu. Ini adalah respon normal dan tidak akan membahayakan bayi. Bahkan, ibu yang aktif olahraga bersepeda saat masa kehamilan akan melahirkan bayi dengan tingkat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.
Sebuah studi menunjukkan bahwa aktifitas yang dilakukan Ibu hamil akan mempengaruhi kinerja jantung janin. Studi ini membuktikan bahwa ibu hamil yang rajin berolahraga, tidak hanya memberi manfaat bagi kesehatan jantungnya tetapi juga jantung bayi dalam kandungannya.
Sepuluh wanita ikut berpartisipasi dalam penelitian tersebut, setengah dari mereka melakukan senam dan setengahnya lagi tidak. Gerakan janin dalam kandungan seperti gerakan bernapas, tubuh dan mulut dipantau dan direkam selama 24 minggu masa kehamilan. Para peneliti menemukan bahwa denyut jantung bayi yang ibunya aktif berolahraga lebih rendah dibandingkan detak jantung janin yang ibunya tidak berolahraga.
Selain itu, olahraga teratur oleh Ibu hamil menyebabkan kadar lemak tubuh berkurang yang dapat menyebabkan berat bayi lahir menjadi rendah. Kadar lemak tubuh bayi yang baru lahir paling tinggi adalah 14%, jika selama masa kehamilan ibu rajin olahraga maka kadar lemak tubuh bayi menjadi 9%. Sekali lagi ini tidak berbahaya bagi bayi dan bahkan keuntungannya adalah menurunkan risiko obesitas pada bayi dikemudian hari.
3. Kontraindikasi Olahraga Saat Hamil
American College of Obstetricians dan Gynecologists menyarankan para ibu hamil yang memiliki masalah dengan jantung, pembuluh darah, paru-paru atau tiroid untuk mengehentikan olahraga selama masa kehamilan. Begitu pula dengan wanita yang pernah mengalami tiga kali atau lebih keguguran harus menghentikan olahraga setelah memasuki masa kehamilan trimester kedua.
Wanita yang mengalami perdarahan secara rutin selama trimester kedua dan ketiga, yang mengalami masalah air ketuban, atau yang bayinya berada dalam posisi sungsang pada trimester ketiga harus stop berolahraga. Wanita-wanita hamil yang memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, anemia, masalah otot dan sendi juga sebaiknya tidak berolahraga selama kehamilan, begitu juga jika memiliki masalah plasenta, perlu berhenti berolahraga.
Berolahraga selama masa kehamilan sesungguhnya memberikan manfaat fisik dan mental yang banyak, seperti perbaikan postur dan peningkatan energi tubuh. Tetapi meski demikian, lakukan konsultasi dan pemeriksaan fisik secara teratur untuk mengetahui kondisi kesehatan anda dan janin sebelum memulai program olahraga selama masa kehamilan.
0 Response to "Apakah Ibu Hamil Diharuskan Berolahraga?"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...