Memori Indah Ferreira Di Kompetisi UEFA
Salah satu anggota skuat Chelsea saat ini yang pernah mengangkat trofi kompetisi ini adalah Paulo Ferreira, yang pernah menjadi juara kompetisi yang sebelumnya bernama Piala UEFA pada tahun 2003 bersama Porto.
Final saat itu adalah yang paling diingat, di mana Porto bermain di Sevilla di bawah pimpinan Jose Mourinho dan menang 3-2 atas Celtic yang diasuh oleh Martin O'Neill. Porto sempat dua kali unggul, tetapi Celtic selalu bisa menyamakan kedudukan lewat Henrik Larsson.
Pertandingan akhirnya ditentukan lima menit sebelum berakhirnya babak tambahan ketika Derlei mencetak gol keduanya.
Ferreira pun membagi kenangannya tersebut bersama situs resmi Chelsea...
Belum pernah ada tim asal Portugal dan Skotlandia yang pernah memenangkan Piala UEFA sebelumnya. Porto adalah yang pertama. Final itu pasti terasa seperti laga yang begitu besar.
"Bagi saya itu luar biasa karena itu adalah tahun pertama saya di klub besar dan saya belum pernah bermain di kompetisi ini sebelumnya. Saya ingat saat masih anak-anak, duduk di rumah menonton pertandingan besar seperti ini di malam hari, membayangkan bisa bermain di sana, jadi bagi saya rasanya seperti mimpi bisa bermain di kompetisi tersebut, terutama di tahun pertama saya, saya bisa mencapai final.
Mengingat penampilan Porto di musim tersebut, Anda pasti percaya diri bisa mengalahkan Celtic.
"Kami memiliki tim yang hebat dan kami telah menjuarai liga dan juga Piala Portugal, jadi kami pergi ke final dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kami tahu dan kami yakin bisa mengalahkan Celtic karena kami memainkan sepakbola yang indah tetapi pada akhirnya, pertandingan itu adalah pertandingan yang sulit. Ketika wasit meniup peluit di akhir peratndingan, rasanya begitu lega. Perasaan yang luar biasa."
Dengan kurang dari 10 menit waktu pertandingan, Anda diminta berganti posisi.
"Di awal pertandingan saya bermain sebagai bek kanan dan kemudian hamstring Costinha sepertinya tertarik jadi Jose memasukkan Ricardo Costa dan membuatnya bermain sebagai bek kanan. Saya pun bermain di lini tengah dan itu tak masalah karena meski saya tidak begitu mengenal posisi tersebut, saya pernah bermain di sana sebelumnya, meski tak terlalu lama sehingga rasanya tetap sulit sampai akhirnya Anda terbiasa di posisi tersebut - tetapi saya tetap nyaman bermain di sana."
Dengan pemain bertubuh mungil seperti Deco dan Maniche di lini tengah menghadapi pemain-pemain besar Celtic, apakah terpikir bahwa Anda ditempatkan untuk menggantikan Costinha yang handal di udara?
"Kami tahu liga Skotlandia agak mirip dengan sepakbola Inggris. mereka memiliki para pemain yang berbahaya di depan seperti Henrik Larsson, yang merupakan striker top, dan juga Chris Sutton yang juga bertubuh besar. Kami tahu bahwa jika mereka dalam posisi tertinggal, mereka akan menggunakan keduanya dan umpan-umpan jauh."
Celtic memang bermain dengan mengandalkan fisik malam itu.
"Mereka bermain maksimal dan itu seperti mentalitas tim-tim Skotlandia. Mereka sangat sulit dihadapi dan menghadapi lawan dengan segalanya. Permainan mereka lebih teknis, lebih banyak menguasai bola. Bahkan sampai hari ini di Portugal, orang-orang mengatakan pada saya bahwa dalam hal emosi dan atmosfer, pertandingan itu lebih hebat daripada pertandingan final Liga Champions di musim berikutnya melawan Monaco. Atmosfernya begitu hebat di sana."
Seberapa penting Deco di kemenangan tersebut?
"Itu adalah musim pertama saya di Porto tetapi saya sudah tahu Deco sebelumnya, saya pernah bermain melawannya, dan ia adalah pemain top. Bagi kami di musim itu, ia luar biasa. Ketika kami kelelahan kami hanya perlu memberikannya bola dan kami bisa beristirahat karena kami tahu ia bisa melakukan sesuatu dari sana. Ia bisa mempertahankan bola, mendapatkan tendangan bebas, dan melewati satu atau dua pemain dengan mudah dan memberikan tim sedikit istirahat. Musim itu, ia begitu luar biasa dan adalah sebuah kegembiraan bagi saya bisa bermain dengannya dan melihatnya."
Bagaimana Anda merayakannya setelah itu?
"Saya ingat saya merasa, apakah ini kenyataan? Apakah ini benar-benar terjadi pada saya, yang datang dari klub yang dua tahun di divisi dua? Kemudian saya bermain di divisi pertama dan di musim pertama saya, saya berjuang untuk bertahan dan tidak terdegradasi dan saya menikmati musim yang bagus. Itulah mengapa saya pindah ke Porto dan kemudian saya bermain di klub yang memenangkan gelar liga dan Piala Portugal. Semuanya berlangsung begitu cepat dan bagi saya, rasanya seperti mimpi."
"Ketika kami tiba di Porto, bandara benar-benar dipenuhi oleh banyak orang dan rasanya luar biasa melihat hal itu, dan kemudian kami pergi ke stadion untuk merayakannya dan stadion hampir penuh. Mengangkat piala itu rasanya benar-benar luar biasa, mengingat saya pernah menontonnya di tv."
Sumber: indo.chelseafc.com
Sumber: indo.chelseafc.com
0 Response to "Memori Indah Ferreira Di Kompetisi UEFA"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...